S
|
uka kah kamu dengan film-film berbasis 3D seperti Toy Story, Up, Despicable Me, dan Bug’s Life? Tak
hanya anak-anak yang menyukai film animasi 3D ini, bahkan orang dewasa pun
menyukainya hingga bisa menonton sampai berkali-kali. Ini dikarenakan film-film tersebut
sangat menghibur dan dapat menghilangkan
stress pada saat weekend
setelah seminggu bekerja keras. Film-film 3D ini adal ah hasil dari proses manipulasi gambar visual secara digital, lalu di buat bergerak atau
menjadi animasi.
Banyak software-software yang mendukung pengolahan
gambar 3D ini. Dari yang open source, yaitu Blender, ataupun yang berbayar
seperti 3ds Max. Kali ini kami akan
membahas tentang 3ds Max beserta fitur-fiturnya. Silahkan disimak J
3D Studio Max (3ds Max) atau
biasa dikenal dengan 3D Max adalah
suatu software (Perangkat lunak) untuk membuat sebuah grafik vektor 3 dimensi
dan animasi. Dikembangkan oleh Autodesk
Media & Entertainment, yang dulunya dikenal sebagai Discreet and Kinetix.
Para desain grafis banyak menggunakan software ini untuk membuat sebuah film
animasi, arsitektur rumah, ataupun membuat logo suatu perusahaan. Untuk
menjalankan aplikasi ini dibutuhkan spesifikasi komputer yang cukup tinggi agar
mendapat kenyamanan saat menggunakannya. Ini dikarenakan banyak proses yang
membutuhkan grafik yang tinggi untuk melakukan rendering dan sebagainya.
Fitur-fitur 3ds Max :
1. Fitur
untuk membuat model organic dan unorganic.
Model
organic dapat berupa karakter model makhluk hidup nyata seperti manusia, hewan.
Dan model makhluk hidup yang tidak nyata (khayalan) seperti monster, peri, dan
lain-lain. Model unorganic dapat berupa model objek-objek benda mati seperti
mesin, bangunan, mobil, sepeda motor, furniture, dan lain-lain.
Pada
3ds max feature yang digunakan untuk membuat model organic umumnya dengan
menggunakan teknik Polygonal modeling dan NURBS modeling. Teknik Polygonal
modeling adalah teknik membuat model dengan memakai objek-objek geometry dasar
yang kemudian dikembangkan menjadi objek model yang lebih kompleks. Umumnya
memakai bentuk objek geometry box (kotak) yang kemudian dihaluskan lagi
permukaannya (smooth). Sedangkan teknik NURBS modeling adalah teknik membuat model
dengan memakai garis-garis yang dibuat seperti rangka objek yang diinginkan
kemudian diberi surface (bentuk permukaan).
Model
unorganic umumnya dibuat dengan menggunakan teknik Compound modeling dan Spline
modeling (dapat juga dengan menggunakan teknik Polygonal Modeling). Teknik
Compound modeling adalah teknik membuat model dengan mengkombinasikan
(menggabungkan, memotong atau mengambil perpotongan) antar bentuk objek-objek
geometry. Sedangkan teknik Spline modeling adalah teknik membuat model dengan
membuat bentuk objek 2d-nya terlebih dahulu yang kemudian “ditransfer” menjadi
bentuk 3d dengan memberikan ketebalan pada objek 2d tersebut.
2. Fitur untuk memberikan rangka pada objek
karakter 3d yang telah dibuat, sehingga karakter 3d tersebut dapat bergerak
seperti layaknya manusia. Ada 2 teknik yang dapat dilakukan, yaitu dengan
teknik Bone dan teknik Biped. Teknik Bone adalah dengan membuat tulang secara
satu-persatu yang kemudian dihubungkan antar masing-masing tulang yang saling
berhubungan. Sedangkan teknik Bipel memungkinkan untuk membuat tulang yang
telah terintegrasi menjadi satu kesatuan rangka yang utuh, sehingga tidak perlu
lagi menghubungkan satu-persatu.
3. Fitur membuat tekstur real dan tekstur
kartun. Objek 3D yang dibuat dapat diberikan tekstur yang realistik sehingga
terlihat nyata atau berupa tekstur kartun. Tekstur real adalah memberikan
tekstur yang sebenarnya sesuai dengan sifat dan karakteristik permukaan suatu
objek atau benda, sehingga akan diperoleh hasil yang tampak asli dan nyata.
Fitur yang digunakan dengan menggunakan material standard. Sedangkan tekstur
kartun adalah memberikan tekstur seperti kartun, yang warnanya cerah dan
terang. Fitur yang digunakan adalah material Ink’npaint.
4. Fitur
membuat efek-efek api, asap (fire effect), kabut (fog), pendar cahaya (volume
light), dan lain-lain. Efek-efek ini dapat diterapkan dengan memakai feature
effect dan environment effect.
5. Fitur
membuat efek-efek yang terjadi bila mata/kamera melihat objek bergerak,
misalnya efek motion blur dan depth of field (dof). Efek motion blur adalah
efek bagaimana mata kita atau lensa kamera menangkap gambar objek yang bergerak
yang memperlihatkan bias (blur) pergerakannya. Dof adalah efek bagaimana bila
mata kita atau lensa kamera focus melihat satu objek, maka objek-objek di
sekitarnya pasti akan menjadi tidak fokus (blur). Pemberian efek-efek ini tentu
akan memberikan kesan yang semakin tampak realistis.
6. Fitur untuk membuat efek-efek sinar
cahaya. Efek-efek tersebut dapat berupa cahaya matahari, sunset, dan lain-lain yang tentunya akan semakin memperkaya dan
mempercantik desain 3D yang dibuat. Untuk membuatnya dapat memakai fitur
effect.
7. Fitur untuk membuat objek-objek bulu,
rumput, dan lain-lain. Objek-objek ini memerlukan fitur aplikasi khusus yaitu
fitur Hair & Fur.
8. Fitur untuk membuat objek kain atau
baju. Fitur yang digunakan adalah Cloth Simulation. Dengan fitur ini dapat
membuat kain atau baju dengan lebih natural dan realistik, menyerupai dengan
sifat baju/kain seperti dalam kondisi real/nyata.
9. Fitur untuk membuat objek-objek
liquid/cairan. Aplikasinya banyak ditujukan untuk membuat environment, seperti
environment (panorama) di sungai, laut, kolam, dan lain-lain. Sama halnya
seperti pembuatan objek bulu, objek liquid memerlukan tingkat kekompleksan yang
sangat khusus, karena object ini sangat berat “dibaca” oleh komputer, apalagi
bila tingkat akurasi liquisnya tinggi. Fitur yang dipergunakan adalah Meta
Particle dan BlobMesh.
1 Fitur yang membuat cahaya yang
realistis. Cahaya yang tampak realistis adalah cahaya yang memantul dan
menyebar ke segala arah, sesuai dengan arah pantulan objeknya. Fitur yang
dipakai adalah Global Illumination dengan beragam teknik, seperti Light Tracer,
Radiosity atau MentalRay.
1 Fitur untuk membuat animasi dinamis.
Banyak diaplikasikan untuk membuat animasi objek-objek yang saling
bertubrukan/tabrakan, berbenturan, pecah, dan lain-lain. Tidak hanya dapat
diterapkan untuk benda-benda (objek) solid/keras (rigid), tetapi dapat juga
diterapkan untuk benda-benda lunak(soft), kain (cloth), tali (rope), dan
lainnya.